Sumber : http://jelajahunik.blogspot.com/2010/11/unique-glasses-art-wallpaper.html
Kegagalan Abraham Lincoln Yang Menyakitkan
Pernahkah anda gagal?, pertanyaan ini mungkin sering kita dengar.., akan tetapi bagaimana bentuk kegagalan anda?, seberapa banyak kegagalan anda?. Jika anda mengalami kegagalan yang begitu banyak dan menyakitkan cobalah kalian lihat kegagalan dari abraham lincoln dan petiklah pelajaran darinya.
Tahun 1831 kebangkrutan dalam usahanya
Tahun 1832 kalah dalam pemilihan lokal
Tahun 1833 kembali menderita kebangkrutan
Tahun 1835 istrinya meninggal dunia
Tahun 1836 menderita tekanan mental sedemikian rupa sehingga hampir saja masuk rumah sakit
Tahun 1837 kalah dalam kontes pidato
Tahun 1840 gagal dalam pemilihan anggota senat Amerika Serikat
Tahun 1842 menderita kekalahan untuk duduk di dalam kongres Amerika Serikat
Tahun 1848 kalah lagi di kongres Amerika Serikat
Tahun1855 gagal lagi di senat Amerika Serikat
Tahun1856 kalah dalam pemilihan untuk menduduki kursi wakil presiden Amerika Serikat
Tahun 1858 kalah lagi di senat
Tahun 1860 akhirnya berhasil menjadi presiden Amerika Serikat
Tambahan
Lucunya... pada saat Abraham lincoln menjadi presiden dia berkata, "Ternyata sekarang saya baru sadar bahwa saya ditakdirkan sebagai presiden". Mengapa beliau mengatakan hal demikian?, karena melihat perjuangannya yang terus - terusan gagal saat mencalonkan diri dalam berbagai hal, Eh.. kebetulan aja pas nyalonin diri jadi presiden berhasil Hahha... , Akan tetapi pelajaran yang bisa kita ambil adalah bahwa semangat pantang menyerahnya yang menjadikan dia hebat, bukan jabatannya.Sumber : http://jelajahunik.blogspot.com/2010/11/kegagalan-abraham-lincoln-yang.html
Gedung Pencakar Langit Bentuk Pohon Akan Dibangun di Taiwan
Di Taiwan bakal dibangun pencakar langit yang menyerupai pohon. Ketinggian bukanlah satu-satunya hal yang membuat pencakar langit terlihat indah dan mempesona. Faktor diferensiasi desain juga berpengaruh terhadap penilaian keindahan sebuah menara atau gedung pencakar langit. Stefan Dorin, seorang arsitek asal Rumania, tengah merancang pencakar langit yang memiliki desain menyerupai pohon. Rencananya, pencakar langit berdesain futuristik itu akan dibangun di kota Taichung, kota terbesar ketiga di Taiwan yang baru saja memenangkan penghargaan desain.
Menara atau gedung pencakar langit itu akan dirancang memiliki bangunan utama yang berbentuk menyerupai batang. Bangunan utama ini akan berfungsi sebagai perkantoran, restoran, "taman urban" dan museum. Yang unik, bagian utama pencakar langit juga akan dilengkapi dengan struktur menyerupai daun yang bisa bergerak naik turun, persis seperti daun yang melambai karena tertiup angin. Rencananya, struktur menyerupai daun yang dinamai "Floating Observatories" itu akan berfungsi sebagai lift yang mampu mengangkut hingga 80 orang.
Pembangunan menara atau gedung pencakar langit ini juga memiliki semangat cinta lingkungan. Pencakar langit nantinya akan dilengkapi turbin, sel surya dan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang akan mensuplai kebutuhan pemanasan. Pembangunan akan dimulai pada tahun 2012. Ketinggian bangunan nantinya tak akan mencapai 1.000 kaki, jadi takkan mengalahkan gedung Taiwan 101 yang berketinggian 1671 kaki dan menjadi gedung tertinggi di negara itu. Meski begitu, Dorin mengatakan bahwa gedung ini akan menambah dimensi vertikal baru pada gedung-gedung di Taiwan. Pencakar langit ini dinamai sama dengan struktur uniknya, "Floating Observatories". Dan biaya pembangunan gedung seluruhnya akan ditanggung oleh Pemerintah Taiwan.
Sumber : http://waroengpunk.blogspot.com/2010/11/gedung-pencakar-langit-bentuk-pohon.html
Sumber : http://waroengpunk.blogspot.com/2010/11/gedung-pencakar-langit-bentuk-pohon.html
Piring Ajaib di Museum Keraton Sumenep
Salah satu peninggalan bersejarah yang dipajang di Museum Keraton Sumenep adalah Piring ajaib yang dikenal dengan 'Magic Power'.
Piring ajaib ini merupakan tempat nasi berbentuk oval, bergambar raja Sampang, Condronegoro yang memerintah pada tahun 1830. Piring nasi tersebut diberikan sebagai hadiah pada raja Sumenep ke-32, Sultan Abdurrahman Pakunataningrat(1811-1854).
Guide Museum Keraton, Erfandi, Senin (22/11/10) menjelaskan, piring nasi tersebut bukan piring nasi biasa, dan diyakini punya daya magis tersendiri. "Buktinya, menurut legenda yang tersebar, nasi yang dihidangkan di atas piring tersebut tidak basi meskipun sudah satu minggu," kata Erfandi.
Ditambahkan, piring nasi tersebut biasanya digunakan untuk sajian saat menjamu tamu kerajaan yang datang. "Jadi berdasarkan sejarahnya, karena piring ini memang hadiah khusus dari raja Condronegoro, maka ini merupakan koleksi berharga kerajaan masa itu. Tamu-tamu terhormat akan dijamu dengan hidangan di atas piring ini," ujar Erfandi.
Saat ini piring nasi tersebut dipajang di Museum Keraton Sumenep, karena punya nilai sejarah yang pantas diketahui masyarakat luas. "Termasuk keunikan dan keajaiban piring nasi ini. Ya maklum mbak, jaman dulu kan belum ada 'Magic Jar' seperti sekarang. Yang ada ya'Magic Power' seperti piring ini," pungkas Erfandi sambil tersenyum.
source: http://wisbenbae.blogspot.com/2010/11/ajaib-piring-diberi-nasi-seminggu-tak.html
Hewan Pemakan Bangkai di Dasar Lautan
Keanekaragaman hayati di tempat ekstrim termasuk daerah yang jarang diteliti. Tapi kita sudah cukup paham beberapa hal. Berikut tentang kehidupan dasar laut.
Ada sebuah pertanyaan, bagaimana mahluk scavenger (pemakan bangkai) di dasar samudera dapat bertahan hidup dengan begitu sedikitnya makanan yang bisa sampai ke lantai laut?
Coelacanth
Coba kita bayangkan, saat seekor ikan tuna mati di samudera, bangkainya mungkin tidak akan sempat ke dasar. Di tengah jalan, ia dapat disambar oleh koloni ikan dan habislah harapan para penunggu di dasar laut.
Untuk memahami hal ini, mari kita bayangkan dasar lautan sebagai sebuah tiang. Permukaan laut sebagai puncak tiang, sementara pangkal yang tertancap di lantai adalah dasar lautan. Apa yang akan kita temukan pada tiang ini?
Pertama, yang mungkin langsung kita kenali adalah jumlah hewan juga semakin sedikit. Aldea et al (2008) misalnya, menemukan kalau semakin dalam semakin sedikit jenis kerang (gastropoda dan bivalvia).
Ada sebuah keseimbangan. Banyak yang mati, tapi sedikit yang dikubur. Dan karenanya, sedikit pula yang menunggu di kuburan.
Tampaknya masalah kita telah terjawab. Hewan yang tinggal di dekat permukaan justru terlalu banyak jika saat mereka mati, tubuh mereka tenggelam hingga ke dasar.
Kenyataannya, Drazen (2002) menemukan kalau ikan scavenger di dasar laut, sama sekali tidak terpengaruh oleh variasi jumlah hewan yang tenggelam. Baik ada 1000 ekor ataupun hanya 20 ekor yang sampai ke dasar, ikan-ikan ini tidak menjadi tamak ataupun menjadi irit makanan. Keseimbangan sepertinya sangat kuat di dasar samudera.
Para hewan dasar laut hidup tenang dan bersahaja. Hampir semua bahkan justru merasa tersiksa kalau naik mendekati permukaan. Sebagai contoh, larva Echinus echinus tidak akan dapat berkembang kalau tekanannya tidak seperti di dasar laut (Tyler dan Young, 1998).
Kelihatannya seperti itu, adem ayem. Tapi tunggu dulu. Tidak semudah itu. Beberapa siluman dasar laut seringkali berpatroli menghajar penduduk. Ya, predasi tetap terjadi di dasar samudera.
Kemp et al (2006) memburu para siluman ini tanpa hasil. Dan merekapun menisbahkan menurunnya jumlah kepiting scavenger (Munidopsis crassa) pada siluman dasar laut bernama Benthoctopus sp, gurita dasar laut. Tapi jangan senang hati dulu kalau Pirates of Carribean mendadak jadi kenyataan.
Kepiting scavenger, Munidopsis
Benthoctopus bukanlah gurita yang besar. Seperti penghuni dasar laut lainnya, ia bertubuh kecil (Polloni et al, 1979). Walau kecil, ia cukup mampu memangsa kepiting yang lengah.
Gurita dasar laut, Benthoctopus sp
Dasar laut dipenuhi oleh para scavenger, sedikit predator dan beberapa spesies yang tidak jelas. Dikatakan tidak jelas karena kita belum dapat menentukan apakah ia scavenger atau predator, atau lainnya. Ilmuan sangat berhati-hati dalam menggolongkan hewan dasar laut.
Britton dan Morton (1994) misalnya, tidak mau mengakui kalau sebuah hewan merupakan scavenger jika ia tidak melihat langsung hewan tersebut mendekati bangkai atau memakan bangkai.
Bulu babi dasar laut, Echinus
Mungkin kita terlalu buru-buru mengatakan kalau hewan di dasar laut semuanya kecil, gepeng dan konyol. Survey dasar laut, terutama daerah yang topografinya bergerigi, sulit dilakukan, sehingga walaupun dasar laut Hawaii dalamnya lebih dari 4000 meter, hanya 2000 meter saja kemampuan para peneliti untuk mencapainya (Borets, 1986).
Dan benarlah kiranya kalau kita terburu-buru. Sebagian besar ikan scavenger, justru semakin besar ukurannya saat semakin ke dasar samudera. Ini pula yang membuat Anderson (2005) curiga kalau Symenchelys parasitica, bukanlah scavenger. Ikan ini unik karena ukurannya justru mengecil saat laut semakin dalam. Analisa isi perut menunjukkan kalau ia memang scavenger.
Beberapa berpendapat kalau hewan dasar laut sebenarnya biasa saja. Tidak ada ukuran yang lebih besar atau lebih kecil. Kebetulan saja, sampel yang kita peroleh di permukaan adalah anak ikan, sementara di dasar adalah bapaknya ikan atau mbah nya ikan.
Metode penelitian dasar laut umumnya menggunakan kamera yang mengeluarkan cahaya yang menarik ikan. Anak ikan, paling tidak dalam penelitian Raymond dan Widder (2007) terbukti tidak suka dengan gemerlap kehidupan malam (well, di dasar laut selalu tengah malam anyway).
Jadi spesies yang dapat ditangkap di dasar laut hanyalah mbahnya ikan, walaupun anak dan cucunya mungkin sedang asyiknya bermain.
Cumi dengan mata di ujung tentakel
Saat kita berbicara tentang keanekaragaman spesies, tampaknya kita harus menerima penelitian Carney (2005) kalau hewan di dasar laut hampir merupakan kebalikan dari hewan di dekat permukaan laut.
Kita salah memandang lautan sebagai sebuah tiang ataupun sebuah piramida terbalik, kita seharusnya memandang lautan sebagai dua piramida, satu terbalik dan satu lagi tegak.
Masalahnya apakah dua piramida ini berdampingan, saling bertemu alas, atau saling bertemu puncak. Rex (1981) sudah menunjukkan kalau keanekaragaman hayati akan paling banyak di kedalaman menengah. Kedua alas piramidanya bertemu sehingga seperti intan.
Ikan laut dalam
Sekarang kesimpulan kita adalah, saat bicara jumlah, jumlah hewan semakin ke dasar laut semakin sedikit, tapi ukurannya belum tentu. Saat bicara ukuran, beberapa spesies memang semakin mengecil, sebagian lagi justru membesar (Collins et al, 2005). Dan saat bicara keanekaragaman, maka spesies paling beraneka adalah pada kedalaman menengah.
Demikianlah evolusi membentuk kehidupan. Jika seekor spesies diberikan pilihan untuk tinggal di dasar, di tengah atau di permukaan samudera, tampaknya akan lebih mungkin kalau ia memilih hidup di dasar samudera.
Kenapa tidak, disini predator sedikit, sang predator makan secukupnya saja, kebutuhan sang spesies pun sama, dia makan dan kawin secukupnya, dan para penduduk di sini dapat hidup bermalas-malasan menanti emas turun dari langit.
Mungkin emas itu adalah seekor ikan paus, yang bisa dikonsumsi hingga 50 tahun lamanya, bisa dikatakan seumur hidup bagi hewan dasar laut. Sedikitnya tekanan seleksi alam inilah yang menjelaskan mengapa ikan purba, yang telah ada ratusan juta tahun lamanya, sang legendaris Coelacanth, tampak tidak berevolusi sama sekali.
Lalu pertanyaannya, mengapa Coelacanth tampak tidak berevolusi. Jawabannya karena Coelacanth mengalami sedikit sekali mutasi karena ia hidup di laut dalam. Apa yang anda harap dari hewan yang hidup di gua di dasar laut?
Radiasi hampir tidak mencapainya, sehingga mutasi sangat langka. Bila mutasi saja sudah sangat langka, apa yang mau di seleksi oleh alam? Coelacanth membuktikan prediksi teori evolusi bahwa mutasi dan seleksi alam merupakan dua faktor yang membangun evolusi sehingga spesies yang tidak mengalami mutasi dan seleksi alam tidak akan berevolusi.
Sedikitnya mutasi yang dihadapi oleh Coelacanth sudah cukup untuk membedakan coelacanth modern, yang ditemukan di Sulawesi dan coelacanth purba, yang ada di fosil, memiliki perbedaan fenotipe.
Spesies yang hidup merupakan famili Latimeridae sementara coelacanth purba merupakan famili coelacanthidae. Perbedaan ini terletak pada perbedaan ukuran, fosil coelacanthidae lebih kecil daripada latimeridae.
Selain itu, beberapa struktur internal latimeridae tidak ditemukan pada fosil coelacanthidae. Terlebih lagi, sisik cosmoid pada spesies modern lebih tipis dan termodifikasi dibandingkan sisik purba pada fosil yang ternyata lebih tebal.
Namun yang lebih nyata ada pada sirip. Sirip latimeridae ternyata telah sangat termodifikasi. Fosil coelacanthidae sayangnya tidak lengkap. Siripnya tidak ikut menjadi fosil sehingga ilmuan tidak tahu.
Untungnya, satu spesies fosil coelacanth baru ditemukan, dan dinamai Shoshonia arctoperyx. Menurut para penemunya, Friedman et al (2007) fosil sirip coelacanth ini sangat berbeda dengan sirip Latimeria.
Zimmer (2007) membuat gambar berikut untuk mengilustrasikannya, perhatikan perbedaan sirip tersebut. Zimmer bahkan mengatakan kalau status fosil hidup pada Latimeria sudah tidak pantas lagi disandangnya, hewan ini terlalu banyak berubah dari leluhurnya di masa lalu.
Perhatikan sirip Latimeria dan Soshonia di ruas kiri (credit: Zimmer, 2007)
Pertanyaan lain, kenapa ikan dasar laut dikatakan hemat padahal sudah jelas ikan ini tamak. Beberapa bahkan memakan mangsa yang ukurannya lebih besar dari dirinya sendiri, dalam sekali telan.
Ini tentunya salah kaprah, karena ikan demikian ada di antara permukaan laut dan dasar laut, bukannya di dasar laut. Ikan tersebut hanya berada di laut dalam tapi belum cukup dalam untuk sampai ke dasarnya.
source: http://www.apakabardunia.com/post/sains/hewan-hewan-ini-hidup-sebagai-pemakan-bangkai-di-dasar-laut
Lukisan Obama 2,5 Hektar Tertangkap Google Earth
Potret Obama yg super besar (2,5 hektar) tampaknya tidak bisa ditangkap mata telanjang. namun lukisan itu jelas terlihat melaui google earth .... langsung aja gan cek poto berikut
sumber http://www.i-dus.com/2010/11/lukisan-obama-terbesar25.html
ALARM UNIK buat yang SUSAH BANgun tidur
Jam ini dilengkapi dengan lebih dari 95 suara keras yang cukup bagus untuk membangunkan kita. Jam ini juga dilengkapi dengan alat getar yang biasa diletakkan dibawah bantal agar kita bangun.
2.Anemone Clock
Jam ini akan bergetar jika alarmnya menyala. dan lama kelamaan akan terus bergerak mengelilingi kamar anda. getaran dari jam ini cukup bagus untuk membangunkan anda. dan getaran ini membuat anda susah untuk menemukan tombol off.
3.Puzzle Alarm
Waktu alarm jam ini menyala, jam ini akan melempar 4 keping puzzle ke udara. dan misi kita dimulai untuk mencari 4 keping tsb dan menyusunnya.. jika tidak, alarm tidak akan mati!!
4. clocky
Saat anda menekan tombol snooze Clocky, ia akan bergerak dan mencari tempat untuk bersembunyi. saat alarm menyala lagi, anda harus bangun dari tempat tidur, dan mencarinya untuk mematikannya. Clocky akan menemukan tempat persembunyian baru tiap harinya.
5. Blowfly Alarm Clock
Jam ini akan terbang dari tempatnya jika alarmnya menyala, mengelilingi kamar dan mengeluarkan suara2. Cara mematikannya adalah dengan cara menangkapnya dan meletakkannya lagi di tempatnya.
6.The Sonic Alarm
cara mengaktifkannya mudah, tinggal tarik pinnya, kemudian teriakkan kata2 klasik "fire in the hole" dan lempar jam ini ke kamar orang yang tidur, setelah 10 detik, akan terdengar suara ledakan yang sangat keras (ada 3 settingan volume) dari jam tsb. yang spesial dari jam ini adalah untuk mematikan alarm ini, orang yang dibangunkan harus mencari orang yang melempar jam ini dan memasukkan pinnya kembali, kalau tidak, suara ledakan akan terus terdengar.
Sumber : http://arenaphoto.blogspot.com/2010/11/alarm-unik-buat-yang-susah-bangun-tidur.html
Langganan:
Postingan (Atom)